Jumat, 30 Juni 2017

MANAJEMEN KELAS

Manajemen Kelas

Manajemen kelas perlu dikelola secara efektif, karena dapat memaksimalkan kesempatan pembelajaran pada murid. Sebuh pandangan menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol perilaku murid. Pandangan lainnya memfokuskan pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri.
Manajemen kelas yang membuat murid menjadi bersikap pasif dan patuh terhadap aturan-aturan yang ketat dapat melemahkan keterlibatan murid dalam proses pembelajaran yang aktif, pemikiran dan konstruksi pengetahuan sosial murid.
Manajemen kelas yang efektif mempunyai dua tujuan: membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan, dan mencegah murid mengalami masalah akademik dan emosional.
Manajemen kelas yang efektif perlu mendesain lingkungan fisik kelas seperti penataan barang di kelas.

Prinsip Penataan Kelas
·         Kurangi kepadatan di area yang sering dilewati
·         Pastikan bahwa guru dapat melihat dengan mudah semua murid
·         Materi pengajaran dan perlengkapan murid ahrus mudah diakses
·         Pastikan murid dapat melihat dengan mudah semua presentasi kelas
Gaya Penataan
·         Gaya auditorium tradisional; semua murid duduk menghadap guru
·         Gaya tatap muka (face to face); murid saling menghadap
·         Gaya off-set; beberapa murid berpasangan duduk di bangku tetapi tidak duduk berhadapan langsung sama lain
·         Gaya seminar; sejumlah murid berpasangan duduk di susunan berbentuk lingkaran atau persegi atau berbentuk U
·         Gaya klatser (cluster); sejumlah murid bekerja dalam kelompok kecil


Menciptakan Lingkungan Positif untuk Pembelajaran
Strategi Umum

   Gaya Otoritatif
Guru yang otoritatif akan cenderung mempunyai murid yang mandiri, tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, menunjukkan penghargaan diri yang tinggi. Guru otoritatif akan melibatkan murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka, menjelaskan aturan dan regulasi, dan menentukan standar dengan masukan dari murid. Strategi manajemen kelas yang otoritatif akan mendorong murid untuk menjadi pemikir yang independen dan pelaku independen.

  Gaya Permisif
Gaya manajemen kelas ini memberi banyak otonomi pada murid tetapi tidak memberi banyak dukungan untuk pnegembangan keahlian pembelajaran atau pengelolaan perilaku murid. Muridnya cenderung mempunyai keahlian akademik yang tidak memadai dan kontrol diri yang rendah.
Manajemen pembelajaran yang efektif dapat terwujud dengan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:
1.  Menetapkan aturan kelas (Class Routine)
Kita mengetahui bahwa kebiasaan tiap siswa berbeda. Seorang guru tidak boleh menyalahkan atau membenci siswa karena kebiasaan mereka yang baik dan buruk diperoleh dari pengalaman di jenjang pendidikan sebelumnya dan lingkungan siswa berada. Sehingga untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui pemberian atruan saat proses pembelajaran, terutama pada awal pertemuan pembelajaran sehingga terjadi kesepakatan antara siswa dan guru.

2.  Memulai  kegiatan tepat waktu (Getting Started)
Dalam memulai suatu materi pembelajaran, diperlukan ketepatan waktu bagi guru maupun siswa (masalah keterlambatan telah diatur pada saat menetapkan aturan kelas) sehingga pembelajaran efektif dan tidak ada waktu yang terbuang banyak.

3.  Mengatur pembelajaran (Managing the Lesson)
Proses pembelajaran yang efektif, guru harus mengatur dan menjaga agar proses kegiatan berjalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan atau hambatan. Guru harus mengoptimalkan keikutsertaan siswa untuk berkesempatan melakukan sesuatu, penggunaan peralatan, serta mengorganisir pembagian kelompok, tidak terlalu banyak ceramah sehingga siswa tidak jenuh.

4.  Mengelompokkan siswa (Grouping the Student)
Pada saat membahas materi tertentu, diperlukan juga siswa harus berkelompok agar mereka dapat bekerja sama dan tidak individualis. Terkadang diperlukan juga adanya ketua kelompok sehingga ketua tersebut dapat memanage dirinya sendiri dan teman-temannya.

5.  Mengakhiri pelajaran (Ending the Lesson)
Pada akhir pelajaran diharapkan siswa memiliki kesan yang baik selama kegiatan berlangsung, sehingga siswa selalu mengingat hal-hal yang berupa pengalaman selama kegiatan. Maka dari itu, seorang guru harus membuat klimaks, naik pada saat pertemuan sehingga siswa berharap adanya kegiatan lanjut yang lebih menarik untuk pertemuan berikutnya.

·        Kekurangan
        Susah diterapkan
        Biasanya hanya diterapkan pada tingkat SMP ke atas
        Dituntut untuk menjaga wibawa dan cara bergaul guru
        Senantiasa fokus pada kelas dan segala permasalahannya
·        Kelebihan
        Sangat efektif dalam pembelajaran
        Siswa merasa nyaman bila ini sukses dilakukan
        Menjadi pembelajran yang nyaman dan menyenangkan
       Siswa dapat menanggapi dengan cepat setiap pembelajaraan yang ada
       Guru dapat mengajar dalam melanjutkan materi selanjutnya dengan nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar