Manajemen Kelas
Manajemen kelas perlu dikelola secara efektif, karena dapat
memaksimalkan kesempatan pembelajaran pada murid. Sebuh pandangan menekankan
pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol perilaku murid.
Pandangan lainnya memfokuskan pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan
dan kesempatan untuk menata diri.
Manajemen kelas yang membuat murid menjadi bersikap pasif
dan patuh terhadap aturan-aturan yang ketat dapat melemahkan keterlibatan murid
dalam proses pembelajaran yang aktif, pemikiran dan konstruksi pengetahuan
sosial murid.
Manajemen kelas yang efektif mempunyai dua tujuan: membantu
murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu
aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan, dan mencegah murid mengalami
masalah akademik dan emosional.
Manajemen kelas yang efektif perlu mendesain lingkungan
fisik kelas seperti penataan barang di kelas.
Prinsip Penataan Kelas
· Kurangi kepadatan di area yang
sering dilewati
· Pastikan bahwa guru dapat melihat
dengan mudah semua murid
· Materi pengajaran dan perlengkapan
murid ahrus mudah diakses
· Pastikan murid dapat melihat dengan
mudah semua presentasi kelas
Gaya Penataan
· Gaya auditorium tradisional; semua
murid duduk menghadap guru
· Gaya tatap muka (face to face);
murid saling menghadap
· Gaya off-set; beberapa murid
berpasangan duduk di bangku tetapi tidak duduk berhadapan langsung sama lain
· Gaya seminar; sejumlah murid
berpasangan duduk di susunan berbentuk lingkaran atau persegi atau berbentuk U
· Gaya klatser (cluster); sejumlah
murid bekerja dalam kelompok kecil
Menciptakan Lingkungan Positif untuk
Pembelajaran
Strategi Umum
Gaya
Otoritatif
Guru
yang otoritatif akan cenderung mempunyai murid yang mandiri, tidak cepat puas,
mau bekerja sama dengan teman, menunjukkan penghargaan diri yang tinggi. Guru
otoritatif akan melibatkan murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukkan
sikap perhatian kepada mereka, menjelaskan aturan dan regulasi, dan menentukan
standar dengan masukan dari murid. Strategi manajemen kelas yang otoritatif
akan mendorong murid untuk menjadi pemikir yang independen dan pelaku
independen.
Gaya
Permisif
Gaya
manajemen kelas ini memberi banyak otonomi pada murid tetapi tidak memberi
banyak dukungan untuk pnegembangan keahlian pembelajaran atau pengelolaan
perilaku murid. Muridnya cenderung mempunyai keahlian akademik yang tidak
memadai dan kontrol diri yang rendah.
Manajemen
pembelajaran yang efektif dapat terwujud dengan melaksanakan langkah-langkah
sebagai berikut:
1.
Menetapkan aturan kelas (Class
Routine)
Kita mengetahui bahwa kebiasaan tiap siswa berbeda. Seorang
guru tidak boleh menyalahkan atau membenci siswa karena kebiasaan mereka yang
baik dan buruk diperoleh dari pengalaman di jenjang pendidikan sebelumnya dan
lingkungan siswa berada. Sehingga untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan yang baik
melalui pemberian atruan saat proses pembelajaran, terutama pada awal pertemuan
pembelajaran sehingga terjadi kesepakatan antara siswa dan guru.
2.
Memulai kegiatan
tepat waktu (Getting Started)
Dalam memulai suatu materi pembelajaran, diperlukan
ketepatan waktu bagi guru maupun siswa (masalah keterlambatan telah diatur pada
saat menetapkan aturan kelas) sehingga pembelajaran efektif dan tidak ada waktu
yang terbuang banyak.
3.
Mengatur pembelajaran (Managing
the Lesson)
Proses pembelajaran yang efektif, guru harus mengatur dan
menjaga agar proses kegiatan berjalan dengan lancar dan tidak mengalami
gangguan atau hambatan. Guru harus mengoptimalkan keikutsertaan siswa untuk
berkesempatan melakukan sesuatu, penggunaan peralatan, serta mengorganisir
pembagian kelompok, tidak terlalu banyak ceramah sehingga siswa tidak jenuh.
4.
Mengelompokkan siswa (Grouping
the Student)
Pada saat membahas materi tertentu, diperlukan juga siswa
harus berkelompok agar mereka dapat bekerja sama dan tidak individualis.
Terkadang diperlukan juga adanya ketua kelompok sehingga ketua tersebut dapat
memanage dirinya sendiri dan teman-temannya.
5.
Mengakhiri pelajaran (Ending
the Lesson)
Pada akhir pelajaran diharapkan siswa memiliki kesan yang
baik selama kegiatan berlangsung, sehingga siswa selalu mengingat hal-hal yang
berupa pengalaman selama kegiatan. Maka dari itu, seorang guru harus membuat
klimaks, naik pada saat pertemuan sehingga siswa berharap adanya kegiatan
lanjut yang lebih menarik untuk pertemuan berikutnya.
·
Kekurangan
Susah diterapkan
Biasanya hanya diterapkan pada
tingkat SMP ke atas
Dituntut untuk menjaga wibawa dan
cara bergaul guru
Senantiasa fokus pada kelas dan
segala permasalahannya
·
Kelebihan
Sangat efektif dalam pembelajaran
Siswa merasa nyaman bila ini sukses
dilakukan
Menjadi pembelajran yang nyaman dan
menyenangkan
Siswa dapat menanggapi dengan cepat
setiap pembelajaraan yang ada
Guru dapat mengajar dalam
melanjutkan materi selanjutnya dengan nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar