RESUME 3
PENDEKATAN
BEHAVIORAL DAN KOGNITIF SOSIAL
PEMBELAJARAN
Proses belajar
atau pembelajaran adalah fokus utama dalam psikologi pendidikan. Ketika orang
ditanya apa fungsi sekolah itu, mereka biasanya akan menjawab “membantu murid
untuk belajar.
Apa yang Disebut
Belajar dan yang Bukan
Pembelajaran (learning) dapat
didefenisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan
keterampilan berpikir, yang diperoleh dari pengalaman. Tidak semua yang kita
tahu itu diperoleh melalui belajar. Kita mewarisi beberapa kemampuan ̶ kemampuan itu ada
sejak lahir, tidak dipelajari. Tetapi kebanyakan perilaku manusia tidak
diwariskan begitu saja.
Cakupan
pembelajaran itu cukup luas. Pembelajaran melibatkan perlilaku akademik dan non
akademik. Pembelajaran berlangsung disekolah dan dimana saja di seputar dunia
anak.
Pendekatan untuk
Pembelajaran
Telah ada pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran.
Diantaranya adalah pendekatan kognitif dan behavioral.
Behavioral Pendekatan
pembelajaran pertama yang kita diskusikan pada bagian pertama bab ini adalah
behavioral.
Behaviorisme adalah
pandangan yang menyatakan bahwa perlaku harus dijelaskan melalui pengalaman
yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Menurut kaum behavioris,
perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan dan kita bisa dilihat secara
langsung. Proses mental didefenisikan
oleh psikolog sebagai pikiran, perasaan, dan motif yang kita alami namun tidak
bisa dilihat oleh orang lain.
Pengkondisian klasik dan operan yang merupakan dua pandangan
behaioral yang akan segera kita diskusikan, menganut pandangan ini. Kedua
pandangan ini menekan pembelajaran asosiatif (associative learning), yang terdiri dari pembelajaran bahwa dua
kejadian yang saling terkait (associated).
Kognitif. Psikologi
semakin cenderung ke pandangan kognitif selama dekade terakhir abad ke-20 dan penekanan
kognitif terus berlanjut sampai sekarang. Ada 4 pendekatan kognitif, kognitif
sosial, pemrosesan informasi, konstruktivis kognitif, dan konstruktivis sosial.
PENDEKATAN BEHAVIORAL
UNTUK PEMBELAJARAN
Pengkondisian Klasik
Pengkondisian klasik adalah pembelajaran dimana suatu
organisme belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimuli. Dalam
pengkondisin klastik stimulus netral diasosiasikan dengan stimulus yang
bermakna dan menimbulkan kapasitas untuk mengeluarkan respon yang sama.
Cara kerja pengkondisian klasik :
Unconditioned Stimulus (US) adalah sebuah stimulus yang secara otomatis
menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu.
Unconditioned Response (UR)
adalah respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh
US.
Conditioned Stimulus (CS) adalah stimulus yang sebelumnya
netral yang akhirnya menghasilkan conditioned
response setelah diasosiasikan dengan US.
Conditioned Response (CR) adalah response yang dipelajari,
yakni response terhadap stimulus yang terkondisikan yag muncul setelah terjadi
pasangan US-CS.
Pengkondisian Operan
Pengkondisian operan adalah sebentuk pebelajaran dimana
konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas
perilaku itu akan diulangi.
Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu
perilaku akan terjadi. Hukuman (punishment)
adalah konsekuensi menurunkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan
terjadi.
Penguatan boleh menjadi kompleks. Penguatan berarti memperkuat.
Penguatan positif, frekuensi
response meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Penguatan
negatif, frekuensi response
meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan.
ANALISIS PERILAKU
TERAPAN DALAM PENDIDIKAN
Analisis perilaku terapan adalah penerapan prinsip
pengkondisian operan untuk mengubah manusia.
Ada 3 penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang
pendidikan :
1. Meningkatkan perilaku yang diinginkan
2. Menggunakan dorongan
(prompt)
3. Pembentukan (shapping)
PENDEKATAN KOGNITIF
SOSIAL UNTUK PEMBELAJARAN
Teori Kognitif Sosial
Bandura
Teori kognitif sosial
menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku,
memainkan peran penting dalam pembelajaran. Faktor kognitif mungkin berupa
ekspektasi murid-murid untuk meraih keberhasilan; faktor sosial mungkin
mencakup pengamatan murid terhadap perilaku orangtuanya.
Albert Bandura mengembangkan model determinisme resiprokal
yang terdiri dari tiga faktor utama : perilaku, person/kognitif, dan
lingkungan.
Pembelajaran
Observasional
Pembelajaran observasional juga dinamakan imitasi atau
modeling, adalah pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan
meniru perilaku orang lain.
Model pembelajaran
observasional kontemporer Bandura. Sejak eksperimen awalnya, Bandura
memfokuskan pada proses spesifik yang terlibat dalam pembelajaran
observasional. Proses itu adalah :
·
Atensi
·
Retensi
·
Produksi
·
Motivasi
Pendekatan Perilaku
Kognitif dan Regulasi Diri
Dalam pendekatan
perilaku kognitif, penekanannya adalah untuk membuat murid-murid memonitor,
mengelola, dan mengatur perilaku mereka sendiri, bukan mengontrol mereka melaui
faktor eksternal.
Pembelajaran regulasi
diri, adalah
memunculkan dan memonitor sendiri pikiran, perasaan, dan perilaku untuk
mencapai suatu tujuan.
Mengevaluasi
Pendekatan Kognitif Sosial
Pendekatan kognitif sosial telah memberi kontribusi penting
untuk mendidik anak. Selain mempertahankan aroma ilmiah, aroma ilmiah kaum
behavioris dan menekankan pada observasi yang cermat, pendekatan ini juga
memperluas penekanan pembelajarannya sampai ke faktor kognitif dan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar